15 Kesalahan SEO Umum yang Sering Dilakukan UMKM
Masih banyak UMKM terjebak dalam kesalahan-kesalahan SEO yang justru membuat upaya digital marketing mereka tidak maksimal. Aku punya solusinya!!

Di era digital seperti sekarang, kehadiran online bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan.
Banyak pelaku UMKM mulai menyadari pentingnya memiliki website dan tampil di Google.
Namun sayangnya, banyak yang masih terjebak dalam kesalahan-kesalahan SEO yang justru membuat upaya digital marketing mereka tidak maksimal.
Artikel ini akan membahas 15 kesalahan SEO yang sering dilakukan oleh UMKM, sekaligus memberikan tips untuk menghindarinya.
Mengapa SEO Penting untuk UMKM?
SEO atau Search Engine Optimization adalah cara untuk membuat website bisnismu mudah ditemukan oleh calon pelanggan lewat Google.
Dengan SEO yang tepat, UMKM bisa mendapatkan:
- Visibilitas lebih luas tanpa harus selalu pasang iklan.
- Pelanggan potensial yang benar-benar mencari produk/jasa Anda.
- Biaya pemasaran yang efisien dalam jangka panjang.
- Citra bisnis yang lebih profesional di mata pelanggan digital.
Namun, semua manfaat ini hanya bisa dirasakan jika strategi SEO dilakukan dengan benar.
Sayangnya, banyak UMKM yang justru melakukan kesalahan-kesalahan berikut ini:
15 Kesalahan SEO yang Sering Terjadi
Berikut adalah kesalahan yang sering sekali terjadi, dan aku berharap kamu tidak pernah melakukannya.
1. Tidak Memiliki Tujuan yang Jelas
Banyak pelaku UMKM membuat website hanya sebagai pelengkap tanpa strategi atau arah yang jelas. Mereka berpikir bahwa dengan sekadar memiliki website, pelanggan akan datang dengan sendirinya.
Padahal, SEO membutuhkan tujuan yang terukur agar semua optimasi bisa diarahkan secara efektif. Tanpa tujuan, kamu tidak bisa mengevaluasi apakah strategi SEO yang dijalankan berhasil atau tidak.
Solusinya adalah menentukan tujuan spesifik sejak awal, misalnya meningkatkan traffic organik sebesar 100% dalam 3 bulan, atau menaikkan konversi dari pencarian Google.
Dengan target yang jelas, kamu bisa membuat strategi SEO yang lebih terarah dan efisien.
2. Website Tanpa SSL atau HTTPS
Keamanan adalah salah satu sinyal peringkat penting bagi Google. Website yang masih menggunakan HTTP dan belum beralih ke HTTPS dianggap tidak aman oleh browser, bahkan sering diberi peringatan kepada pengunjung. Ini bisa mengurangi kepercayaan pelanggan dan membuat mereka meninggalkan website-mu.
Solusinya cukup sederhana, yaitu dengan mengaktifkan SSL (Secure Socket Layer) di website.
Banyak penyedia hosting saat ini sudah menyediakan sertifikat SSL secara gratis atau dengan biaya sangat terjangkau. Setelah diaktifkan, pastikan seluruh halaman Anda bisa diakses lewat HTTPS.
3. Website Berjalan Lambat
Kecepatan loading adalah faktor penting baik untuk SEO maupun pengalaman pengguna.
Website yang lambat membuat pengunjung frustrasi dan cenderung pergi sebelum halaman terbuka. Google pun menjadikan kecepatan website sebagai salah satu faktor penentu ranking.
Solusinya adalah dengan memilih layanan hosting yang cepat dan stabil, mengoptimalkan ukuran gambar, serta meminimalkan penggunaan plugin atau script yang berat.
Gunakan tools seperti Google PageSpeed Insights untuk mengetahui elemen mana saja yang memperlambat website-mu.
4. Tidak Menggunakan Keyword yang Tepat
Salah satu kesalahan paling umum adalah menulis konten tanpa melakukan riset keyword terlebih dahulu. Akibatnya, konten-mu tidak muncul dalam pencarian yang relevan karena tidak mengandung kata kunci yang dicari pengguna.
Untuk menghindarinya, gunakan tools gratis seperti Google Keyword Planner atau Ubersuggest untuk menemukan kata kunci yang sering dicari orang dan relevan dengan bisnis-mu. Setelah itu, masukkan kata kunci tersebut secara alami dalam konten-mu.
5. Lupa Melakukan Riset Keyword
Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, riset keyword bukan hanya soal mencari kata kunci, tapi juga memilih keyword yang tepat berdasarkan volume pencarian dan tingkat persaingan.
Banyak UMKM menargetkan keyword yang terlalu umum atau terlalu kompetitif, sehingga sulit bersaing dengan website besar.
Solusinya adalah fokus pada long-tail keyword atau kata kunci yang lebih spesifik dan terdiri dari 3-4 kata. Misalnya, daripada menargetkan "sepatu wanita", kamu bisa menargetkan "sepatu wanita kulit asli Surabaya" untuk peluang tampil lebih tinggi di pencarian lokal.
6. Membeli Backlink
Banyak UMKM tergiur dengan tawaran backlink instan dan murah, padahal Google sangat ketat terhadap praktik ini.
Backlink yang tidak alami atau berasal dari website spam justru bisa membuat website kamu terkena penalti dan hilang dari hasil pencarian.
Lebih baik bangun backlink secara organik, seperti menulis artikel tamu di blog lain, membangun relasi dengan media lokal, atau mendapatkan liputan dari komunitas. Kualitas jauh lebih penting daripada kuantitas dalam hal backlink.
7. Mengabaikan Konten yang Menarik
Konten adalah raja dalam SEO, dan konten yang membosankan atau terlalu promosi tidak akan bertahan lama. Pengunjung datang ke website kamu untuk mencari informasi atau solusi, bukan sekadar membaca iklan.
Solusinya, buatlah konten edukatif yang menjawab pertanyaan pelanggan, menyelesaikan masalah mereka, atau memberikan wawasan baru. Gunakan bahasa yang sederhana dan gaya penulisan yang sesuai dengan audiens-mu.
8. Lebih Fokus pada Kuantitas Dibandingkan Kualitas
Beberapa UMKM berpikir bahwa semakin banyak konten yang dipublikasikan, maka semakin tinggi pula peluang mereka muncul di Google. Padahal, jika kontennya tidak berkualitas, justru bisa menurunkan kredibilitas website.
Fokuslah pada konten yang benar-benar dibutuhkan oleh target market-mu. Konten yang ditulis dengan riset, mendalam, dan bermanfaat akan lebih disukai oleh Google dan pembaca.
9. Keyword Stuffing
Mengulang-ulang kata kunci secara berlebihan dalam satu halaman merupakan kesalahan klasik dalam SEO. Meskipun dulu ini dianggap efektif, saat ini Google bisa mendeteksi keyword stuffing dan justru menghukum halaman tersebut.
Gunakan kata kunci secara alami dan proporsional. Kamu juga bisa menggunakan variasi kata kunci atau sinonim (LSI keyword) agar tulisan tetap enak dibaca namun tetap relevan dengan topik.
10. Duplikat Konten
Menyalin konten dari website lain atau menggandakan konten yang sama di banyak halaman akan membuat Google kebingungan menentukan halaman mana yang layak ditampilkan. Ini juga bisa menurunkan skor SEO.
Solusinya, selalu buat konten orisinal untuk setiap halaman. Jika terpaksa menggunakan referensi, pastikan kamu menulis ulang dengan gaya bahasa sendiri dan menambahkan perspektif unik.
11. Website Tidak Mobile-Friendly
Lebih dari 70% pengguna internet di Indonesia mengakses web melalui ponsel. Jika tampilan website kamu tidak nyaman diakses lewat HP, pengunjung akan cepat pergi dan Google akan menurunkan ranking web kamu.
Gunakan tema atau desain website yang responsif, artinya otomatis menyesuaikan tampilan dengan perangkat yang digunakan pengunjung, baik itu HP, tablet, maupun desktop.
12. Meta Tag yang Kurang Optimal
Meta title dan meta description adalah hal pertama yang muncul di hasil pencarian Google. Jika tidak ditulis dengan baik, pengguna tidak akan tertarik untuk mengklik website-mu meskipun muncul di halaman pertama.
Pastikan setiap halaman memiliki meta title dan description yang unik, mengandung kata kunci utama, serta mengundang klik. Anggap saja ini seperti iklan kecil di Google.
13. Tidak Mengoptimasi Link Internal dan Eksternal
Link internal membantu Google memahami struktur website, sedangkan link eksternal ke sumber terpercaya dapat meningkatkan kredibilitas konten.
Sisipkan tautan internal ke artikel atau halaman lain di website yang relevan. Sementara untuk eksternal, tautkan ke sumber informasi resmi atau terpercaya yang mendukung isi konten-mu.
14. Tidak Menggunakan Heading Tag dengan Tepat
Heading seperti H1, H2, dan H3 membantu Google memahami struktur informasi dalam artikel. Banyak UMKM hanya menggunakan format bold atau ukuran huruf untuk memperjelas judul, tanpa struktur heading yang benar.
Gunakan heading tag sesuai dengan hierarki informasi. Satu halaman hanya boleh punya satu H1 (judul utama), lalu diikuti H2 sebagai subjudul, dan H3 jika ada poin turunan.
15. Maintenance Website yang Buruk
Setelah website aktif, banyak pelaku UMKM lupa melakukan perawatan. Padahal, plugin yang usang, broken link, atau halaman error bisa menurunkan performa SEO-mu.
Jadwalkan audit website secara berkala, perbarui konten lama, periksa kecepatan dan keamanan situs, serta pastikan semua halaman berjalan normal. Website yang sehat akan lebih disukai oleh Google dan pengunjung.
Bagaimana Menghindari Kesalahan Ini?
Beberapa langkah sederhana yang bisa kamu terapkan:
- Riset keyword sebelum membuat konten.
- Optimalkan tampilan mobile dan kecepatan website.
- Gunakan SSL, heading tag, dan meta tag dengan benar.
- Buat konten yang relevan dan original secara konsisten.
- Pantau hasilnya lewat Google Analytics dan Google Search Console.
Ingat, SEO bukan hasil instan. Tapi jika dikerjakan dengan sabar dan konsisten, hasilnya sangat terasa untuk bisnis-mu.
Penutup
SEO bisa jadi hal teknis dan membingungkan bagi sebagian pelaku UMKM. Tapi justru karena itulah kamu harus mulai belajar dan memahami kesalahan yang bisa dihindari sejak awal.
Dengan strategi SEO yang tepat, bisnis kamu bisa bersaing di dunia digital tanpa harus keluar biaya besar.
Jika kamu memiliki kesulitan, kamu bisa gabung dan diskusi bareng di grup Telegram Zenian Army! Kamu bisa tanya-tanya atau diskusi lebih lanjut mengenai kesalahan-kesalahan SEO atau topik lain seputar SEO & SEM bareng temen-temen lainnya.
Butuh Bantuan untuk Strategi SEO UMKM?
Sebagai konsultan SEO yang fokus membantu UMKM tumbuh secara organik, aku siap mendampingi kamu menyusun strategi SEO yang tepat, praktis, dan terukur.
Comments ()