12 min read

Apa itu Technical SEO? Basic dan Best Practices-nya

Sebenarnya apa sih yang dimaksud technical SEO? Apa manfaatnya? Bagaimana technical SEO ini bekerja? dan Kenapa technical SEO itu Penting?
Apa itu Technical SEO Basic dan Best Practices-nya
Apa itu Technical SEO Basic dan Best Practices-nya

Dalam proses SEO ada yang namanya technical SEO yang menurutku pasti dioptimalkan belakangan atau malah dilupakan. Padahal, teknik yang satu ini memiliki peran besar dalam meningkatkan peringkat websitemu, lho.

Tapi tenang aja kamu gk sendirian karena menurutku technical SEO ini memang cukup teknis dan rumit kalau menurutku.

Lantas, sebenarnya apa sih yang dimaksud technical SEO? Apa manfaatnya? dan Bagaimana cara technical SEO ini bekerja.

Yuk cari tahu jawabannya dalam artikel ini!

Apa itu Technical SEO?

Apa yang kamu pikirkan ketika mendengar kata technical SEO?

Yap, technical SEO adalah proses optimasi website yang berkaitan dengan berbagai elemen teknis di balik sebuah website yang membantu search engine dalam memahami website. Nantinya search engine akan melakukan discovery, crawlingindexing, rendering, dan website architecture.

Sama seperti SEO on-page dan off-page tujuan dari technical SEO adalah untuk meningkatkan kemungkinan website agar perform di SERP.

Lalu, aspek teknis apa yang dimaksud di awal tadi?

Hosting, keamanan website, arsitektur website, XML sitemapsecure sockets layer (SSL), HTTPs, dan Hreflang, redirect, error page, speed website, penggunaan JavaScript, responsiveness, dan arsitektur website.

Banyak sekali bukan? beberapa hal itu merupakan sebagian hal yang termasuk dalam technical SEO.

Mengapa Technical SEO Penting?

Kenapa technical SEO penting ya karena technical SEO dapat meningkatkan atau menghancurkan kinerja SEO kamu.

Lho kok bisa?

Pada tingkat paling dasar, Google dan search engine lainnya harus dapat menemukan, merayapi, merender, dan mengindeks laman di situs website kamu.

Cara Kerja Search Engine pada Technical SEO
Cara Kerja Search Engine pada Technical SEO

Jika laman di website kamu tidak dapat diakses oleh search engine, laman tersebut tidak akan muncul di SERP—tidak peduli seberapa berharganya konten yang kamu sajikan.

Makanya technical SEO berperan penting dalam membantu website mudah di-crawl dan bebas dari masalah teknis apa pun yang berhubungan dengan search engine.

Hal ini adalah dasar dari technical SEO!! semakin mudah kamu membuat Google mengakses konten-mu, semakin besar peluang kamu untuk mendapatkan ranking.

Memahami Crawling dan Cara Mengoptimalkannya

Crawling adalah komponen penting dalam cara kerja search engine.

Cara kerja Search Engine
Cara kerja Search Engine

Crawling terjadi ketika search engine mengikuti link pada halaman yang sudah mereka ketahui untuk menemukan halaman yang belum pernah mereka lihat sebelumnya.

Misalnya, setiap kali ada posting baru, di website ini akan langsung menambahkannya ke halaman utama.

Postingan blog

Jadi, saat search engine Google melakukan crawling halaman website kita, ia akan melihat link yang baru ditambahkan ke postingan baru.

Dan itulah salah satu cara Google menemukan postingan baru kita.

Disamping itu ada beberapa cara untuk memastikan postingan kita dapat diakses oleh search engine:

Baca Juga : Apa saja yang termasuk SEO On Page?

Buat Site Architecture yang SEO-Friendly

Site architecture (juga disebut struktur website) adalah cara halaman-halaman saling terhubung dalam website yang kamu bangun.

Struktur website yang efektif mengatur halaman sedemikian rupa sehingga membantu crawler menemukan konten di website kamu dengan cepat dan mudah.

Jadi, pastikan semua halaman hanya berjarak beberapa klik dari beranda utama saat menyusun website.

Gambaran strukturnya bisa seperti ini:

Site Architecture yang SEO-Friendly
Site Architecture yang SEO-Friendly

Dalam struktur website di atas, semua halaman disusun dalam hierarki yang logis.

Homepage ke halaman kategori. Dan halaman kategori ke sub-halaman lainnya.

Struktur ini juga mengurangi jumlah halaman "orphan" atau halaman yang tidak memiliki internal link ke halaman tersebut, sehingga menyulitkan (atau terkadang tidak mungkin) bagi crawler dan pengguna untuk menemukannya.

Jika kamu pengguna SEMrush, kamu dapat dengan mudah mengetahui apakah website kamu memiliki "orphan pages".

Siapkan project lalu pergi ke Site Audit.

Setelah crawl selesai, navigasikan ke tab “Issues” dan cari “orphan.”

Orphan page
Orphan page

Tools ini menunjukkan apakah websitemu memiliki halaman orphan.

Untuk memperbaiki masalah ini, tambahkan link internal pada halaman lain dan arahkan ke halaman orphan. Pastikan halaman orphan ini sesedikit mungkin.

Submit Sitemap ke Google

Gunakan Sitemap XML untuk membantu Google menemukan halaman website kamu.

Sitemap XML adalah file yang berisi daftar halaman penting di website kamu. Ini memungkinkan search engine mengetahui halaman mana yang kamu miliki dan di mana menemukannya.

Ini sangat penting jika website kamu memiliki banyak halaman. Atau jika keduanya tidak terhubung dengan baik.

Berikut contoh tampilan sitemap XML pada website ini:

Contoh sitemap septianbw.com
Contoh sitemap septianbw.com

Untuk cek sitemap biasanya terletak di salah satu dari dua URL berikut:

  • yoursite.com/sitemap.xml
  • yoursite.com/sitemap_index.xml

Setelah kamu menemukannya, kirimkan ke Google melalui Google Search Console (GSC).

Buka GSC dan klik “Indexing” > “Sitemaps” dari sidebar.

Submit Sitemap di Google Search Console (GSC)
Submit Sitemap di Google Search Console (GSC)

Kemudian, pastekan URL sitemap di kolom kosong dan klik “Submit.”

Setelah Google selesai memproses sitemap website kamu, kamu akan melihat pesan konfirmasi seperti ini:

Sitemap Submit Success
Sitemap Submit Success

Pahami Cara Pengindeksan dan Cara Mengoptimalkannya

Setelah search engine merayapi halaman website kamu, mereka kemudian mencoba menganalisis dan memahami konten di halaman tersebut.

Dan kemudian search engine menyimpan konten tersebut dalam indeks pencariannya—database besar yang berisi miliaran halaman website.

Halaman website kamu harus diindeks oleh search engine agar muncul di hasil pencarian.

Cara termudah untuk memeriksa apakah halaman kamu diindeks adalah dengan melakukan pencarian operator “site:”.

Misalnya, jika kamu ingin memeriksa status indeks septianbw.com, ketikan “site:www.septianbw.com” di kotak pencarian Google.

Cara ini dapat memberi tahu kamu gambaran berapa banyak halaman dari website yang telah diindeks oleh Google.

Cara Cek Indeks Google
Cara Cek Indeks Google

Begitulah cara cek seberapa banyak halaman kamu sudah diindex google. Kamu juga dapat melakukannya pada setiap halaman diindeks dengan mencari URL halaman menggunakan operator “site:www.septianbw.com/yang-termasuk-seo-on-page/”.

Gunakan Tag Noindex dengan Hati-hati

Tag “noindex” adalah cuplikan HTML yang membuat halaman kamu tidak masuk indeks Google. Ini ditempatkan di website.

Tampilannya terlihat seperti ini:

<meta name="robots" content="noindex">

Kita tentu ingin semua halaman penting di dalam website kita diindeks. Jadi gunakan tag noindex hanya ketika kamu ingin mengecualikan halaman tertentu dari pengindeksan.

Ini bisa berupa:

  • Thankyou pages
  • Landing page PPC

Untuk menghindari kesalahan penerapan tag noindex, nanti akan aku tulis pembahasan tag meta robots.

Terapkan Tag Canonical Jika Diperlukan

Saat Google menemukan konten yang serupa di beberapa halaman di website kamu, terkadang Google tidak mengetahui halaman mana yang akan diindeks dan ditampilkan di search engine.

Pada momen itulah tag “Canonical” akan bersinar.

Tag canonical (rel="canonical") mengidentifikasi link sebagai versi asli, yang memberi tahu Google halaman mana yang harus diindeks dan diprioritaskan untuk diberi peringkat.

Tag ini biasanya ditempatkan di dalam halaman duplikat (tetapi sebaiknya juga digunakan di halaman utama).

Bentuk canonicalnya akan terlihat seperti ini:

<link rel="canonical" href="https://example.com/original-page/" />
Baca Juga : Kenali Apa Itu SEO Off Page dan Manfaatnya

Best Practices SEO yang Jangan Sampai Terlewat

Membuat struktur website yang ramah SEO, mengirimkan sitemap ke Google, dan menggunakan tag noindex dan canonical dengan tepat akan membuat halaman kamu cepat dirayapi dan diindeks.

Namun jika kamu ingin website kamu sepenuhnya dioptimalkan untuk SEO teknis, jangan lupakan best Practices ini.

1. Gunakan HTTPS

Hypertext transfer protocol secure (HTTPS) adalah versi aman dari hypertext transfer protocol (HTTP).

Ini membantu melindungi informasi sensitif pengguna seperti password dan detail seperti kartu kredit agar tidak disusupi.

Dan ini menjadi sinyal peringkat sejak tahun 2014.

Kamu dapat memeriksa apakah website kamu sudah menggunakan HTTPS hanya dengan mengunjunginya.

Cari saja ikon "kunci" untuk mengonfirmasi.

Gunakan HTTPS pada Website
Gunakan HTTPS

Dalam hal ini, kamu perlu memasang sertifikat secure socket layer (SSL) atau transport layer security (TLS).

Sertifikat SSL/TLS mengautentikasi identitas website. Dan membuat koneksi aman saat pengguna mengaksesnya.

Kamu bisa mendapatkan sertifikat SSL/TLS gratis dari Let's Encrypt.

Catatan: Setelah website kamu berpindah ke HTTPS, pastikan kamu menambahkan redirect dari HTTP ke versi HTTPS. Ini akan mengalihkan semua pengguna yang mengunjungi versi HTTP ke versi HTTPS website kamu yang aman.

2. Temukan & Bereskan Masalah Konten Duplikat

Konten duplikat adalah ketika kamu memiliki konten yang sama atau hampir sama di beberapa halaman di website-mu.

Misalnya, Buffer memiliki dua URL berbeda untuk halaman yang hampir sama persis:

  • https://buffer.com/resources/social-media-manager-checklist/
  • https://buffer.com/library/social-media-manager-checklist/

Google tidak menghukum website karena memiliki konten duplikat.

Tapi hal ini dapat menyebabkan beberapa masalah seperti:

  • Peringkat URL yang tidak diinginkan dalam search engine
  • Backlink dilution
  • Crawl budget terbuang sia-sia

Salah satu tools yang sangat berguna untuk memastikan tidak adanya konten duplikat adalah dengan Site Audit Semrush, kamu dapat mengetahui apakah website kamu memiliki masalah konten duplikat.

Mulailah dengan menjalankan full crawl pada website, lalu buka tab “Issues”.

Cara cek duplikat konten
Cara Cek Duplikat Konten

Kemudian, cari “konten duplikat”.

Tools ini akan menampilkan kesalahan jika kamu memiliki konten duplikat.

Minimalkan konten duplikat
Minimalkan Konten Duplikat

Semakin banyak halaman tentu akan semakin banyak kemungkinan konten duplikat pada website kamu, tapi pastikan itu seminimal mungkin.

3. Pastikan Hanya Satu Versi yang Dapat Diakses oleh Pengguna dan Crawler

Pengguna dan crawler seharusnya hanya dapat mengakses salah satu dari dua versi website kamu, misalnya:

  • https://websitekamu.com
  • https://www.websitekamu.com

Mengakses kedua versi akan menimbulkan masalah duplikat konten.

Dan mengurangi efektivitas profil backlink yang kamu miliki. Karena beberapa website mungkin tertaut ke versi www, sementara situs lain mungkin tertaut ke versi non-www.

Hal ini dapat berdampak negatif terhadap kinerja website kamu di Google.

Jadi, gunakan hanya satu versi saja. Dan arahkan versi lain ke website utama yang sudah kamu pilih.

4. Tingkatkan Page Speed

Page speed adalah faktor peringkat pada perangkat seluler dan desktop.

Jadi, pastikan website-mu dapat dimuat secepat mungkin.

Untuk mengeceknya kamu dapat menggunakan tools Page Speed Insights dari Google untuk memeriksa kecepatan website kamu.

Kamu akan diberikan skor dari 0 hingga 100. Semakin tinggi angkanya, semakin baik.

Page Speed Insights dari Google
Page Speed Insights dari Google

Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kecepatan website-mu:

  • Kompres gambar - Gambar biasanya merupakan file terbesar di halaman web. Mengompresinya dengan tools seperti ShortPixel akan mengurangi ukuran file sehingga memerlukan waktu sesingkat mungkin untuk memuatnya.
  • Gunakan content distribution network (CDN) - CDN menyimpan salinan halaman website di server di seluruh dunia. Ini kemudian menghubungkan pengunjung ke server terdekat, sehingga jarak perjalanan file yang diminta lebih sedikit.
  • Perkecil file HTML, CSS, dan JavaScript - Minifikasi menghapus karakter dan spasi yang tidak perlu dari kode untuk mengurangi ukuran file. Yang meningkatkan waktu membuka halaman.

5. Pastikan Websitenya Mobile-Friendly

Google menggunakan pengindeksan yang mengutamakan perangkat mobile. Artinya, ia melihat laman website versi seluler untuk mengindeks dan memberi peringkat konten.

Jadi, pastikan website kamu kompatibel di perangkat mobile.

Untuk mengetahui apakah website kamu mengalami hal serupa, gunakan lagi PageSpeed Insights.

Setelah kamu menjalankan halaman web dengan PageSpeed Insights, navigasikan ke bagian “SEO” pada laporan. Dan kemudian bagian “Passed Audits”.

Di sini, kamu akan melihat apakah elemen atau fitur mobile-friendly ada di website kamu:

  • Meta viewport tags—kode yang memberi tahu browser cara mengontrol ukuran area halaman yang terlihat
  • Ukuran font yang dapat dibaca
  • Jarak yang memadai di sekitar tombol dan elemen yang dapat diklik
Tampilan Page Speed Insight Mobile-Friendly
Tampilan Page Speed Insight Mobile-Friendly

Pastikan aspek-aspek diatas terpenuhi dan website kamu telah dioptimalkan untuk perangkat mobile.

6. Gunakan Breadcrumb

Breadcrumb adalah jejak tautan teks yang menunjukkan kepada pengguna di mana mereka berada di dalam website dan bagaimana mereka mencapai titik tersebut.

Berikut ini contohnya:

Contoh Penggunakan Breadcrumb
Contoh Penggunakan Breadcrumb

Dengan penggunaan breadcrumb maka navigasi website akan lebih mudah.

Bagaimana?

Pengguna dapat dengan mudah menavigasi ke halaman tingkat yang lebih tinggi tanpa perlu berulang kali menggunakan tombol kembali atau menelusuri struktur menu yang rumit.

Jadi, kamu harus menerapkan breadcrumb. Apalagi jika website kamu sangat besar. Seperti website e-commerce.

Penerapan ini juga mendapat manfaat dari SEO.

Link tambahan ini mendistribusikan ekuitas tautan (PageRank) ke seluruh halaman website kamu. Yang membantu meningkatkan peringkat website.

Jika website kamu menggunakan WordPress atau Shopify, menerapkan breadcrumb sangatlah mudah.

Jika tema yang kamu gunakan tidak memilikinya, kamu dapat menggunakan plugin Yoast SEO dan itu akan mengatur semuanya untukmu.

7. Gunakan Paginasi

Pagination adalah teknik navigasi yang digunakan untuk membagi konten yang panjang menjadi beberapa halaman.

Misalnya, kami telah menggunakan pagination di blog kami.

Contoh Penggunaan Paginasi
Contoh Penggunaan Paginasi

Pendekatan ini lebih disukai daripada scrolling tanpa batas.

Dalam scrolling tak terbatas, konten dimuat secara dinamis saat pengguna menggulir halaman ke bawah.

Ini menimbulkan masalah bagi Google. Karena mungkin tidak bisa mengakses semua konten yang dimuat secara dinamis.

Dan jika Google tidak dapat mengakses konten yang kamu miliki, konten tersebut tidak akan muncul di hasil pencarian.

Jika diterapkan dengan benar, penomoran halaman akan merujuk pada tautan ke rangkaian halaman berikutnya. Yang dapat diikuti Google untuk menemukan konten di website kamu.

8. Review File Robots.txt

File robots.txt memberi tahu Google bagian website mana yang harus diakses dan bagian mana yang tidak boleh diakses.

Berikut tampilan file robots.txt septianbw.com:

contoh robots.txt
contoh robots.txt

Kamu bisa melihat file robots.txt di URL halaman utama kamu dan tambahkan “/robots.txt” di akhir.

Contohnya: websitekamu.com/robots.txt

Periksa dan pastikan kamu tidak secara tidak sengaja memblokir akses ke halaman penting yang harus dirayapi Google.

9. Terapkan Structured Data

Structured data (juga disebut schema markup) adalah kode yang membantu Google lebih memahami konten.

Dan dengan menambahkan data terstruktur yang tepat, membuat halaman kamu memiliki lebih banyak rich snippets.

Rich snippets adalah hasil pencarian yang lebih menarik dengan informasi tambahan muncul di bawah judul dan deskripsi.

Berikut ini contohnya:

Contoh Rich Snippets
Contoh Rich Snippets

Manfaat rich snippets adalah membuat halaman kamu lebih menonjol dari halaman lain. Yang dapat meningkatkan click-through rate (CTR) kamu.

Google mendukung lusinan structured data markup, jadi pilihlah salah satu yang paling sesuai dengan sifat halaman yang ingin kamu tambahi structured data.

Ada banyak tools pembuat structured data gratis. Jadi kamu tidak perlu menulis kodenya dengan manual.

Dan jika kamu menggunakan WordPress, kamu dapat menggunakan plugin Yoast SEO untuk mengimplementasikan structured data.

10. Temukan & Perbaiki Broken Pages

Memiliki halaman rusak atau tidak dapat diakses akan berdampak negatif pada pengalaman pengguna.

Berikut ini contoh tampilannya:

Broken pages
Broken pages

Dan jika halaman tersebut memiliki backlink, pasti sayang banget kan halaman tersebut sia-sia karena mengarah ke sumber daya yang mati.

Untuk menemukan halaman rusak di website kamu, kamu bisa menggunakan Site Audit dari SEMrush.

Lalu, buka tab “Issues” dan cari “4xx.”

Halaman 404
Halaman 404

Pastikan halaman 4XX seminimal mungkin atau kalau bisa jangan sampai ada.

Kalau sudah terlanjur ada untuk memperbaiki halaman yang rusak, kamu memiliki dua opsi:

  • Pulihkan kembali halaman yang terhapus secara tidak sengaja
  • Alihkan (redirect) halaman lama yang tidak kamu inginkan lagi ke halaman lain yang relevan

Setelah memperbaiki halaman yang rusak, kamu perlu menghapus atau memperbarui internal link yang mengarah ke halaman lama kamu.

11. Optimalkan Core Web Vitals

Core Web Vitals adalah metrik kecepatan yang digunakan Google untuk mengukur pengalaman pengguna.

Metrik ini meliputi:

  • Largest Contentful Paint (LCP) - Menghitung waktu yang dibutuhkan halaman web untuk memuat elemen terbesarnya bagi pengguna
  • First Input Delay (FID) - Mengukur waktu yang diperlukan untuk bereaksi terhadap interaksi pertama pengguna dengan halaman web
  • Pergeseran Tata Letak Kumulatif (CLS) - Mengukur perubahan tak terduga dalam tata letak berbagai elemen di halaman web

Untuk memastikan website kamu dioptimalkan untuk Core Web Vitals, kamu perlu menargetkan skor berikut:

  • LCP—2,5 detik atau kurang
  • FID—100 milidetik atau kurang
  • CLS—0,1 atau kurang

Kamu dapat memeriksa kinerja website kamu untuk metrik Core Web Vitals di Google Search Console.

Untuk melakukannya, kunjungi laporan “Core Web Vitals”.

Core Web Vitals di Google Search Console
Core Web Vitals di Google Search Console

12. Gunakan HReflang untuk Konten dalam Berbagai Bahasa

Jika website kamu memiliki konten dalam berbagai bahasa, kamu perlu menggunakan tag hreflang.

Hreflang adalah atribut HTML yang digunakan untuk menentukan bahasa halaman web dan penargetan geografis. Dan ini membantu Google menyajikan versi halaman yang benar kepada pengguna yang berbeda.

Tag ini cukup mudah diterapkan.

Cukup tambahkan tag hreflang yang sesuai di bagian pada semua versi halaman.

Misalnya, jika beranda kamu dalam bahasa Inggris, Spanyol, dan Portugis, kamu dapat menambahkan tag hreflang berikut ke semua laman tersebut:

💡
<link rel="alternate" hreflang="x-default" href="https://websitekamu.com" />
<link rel="alternate" hreflang="es" href="https://websitekamu.com/es/" />
<link rel="alternate" hreflang="pt" href="https://websitekamu.com/pt/" />
<link rel="alternate" hreflang="en" href="https://websitekamu.com" />

13. Tetap Pantau Masalah Technical SEO

Technical SEO bukanlah hal yang terjadi sekali saja. Masalah baru kemungkinan akan muncul seiring waktu seiring bertambahnya kompleksitas website kamu.

Itulah mengapa memantau kesehatan technical SEO secara teratur dan memperbaiki masalah yang muncul merupakan hal yang penting.

Misalkan kamu kesulitan dalam melakukannya, kamu dapat menggunakan alat Site Audit SEMrush atau tools lain seperti Ahrefs.

Menjalankan audit technical SEO secara teratur akan membantu meningkatkan kinerja website kamu.

FAQ (Frequently Asked Question)

Apa perbedaan antara SEO dan technical SEO?

Secara tradisional, marketer memikirkan SEO sepenuhnya dalam kaitannya dengan pengoptimalan secara teknis seperti meningkatkan page speed, termasuk internal link, dan menerapkan structured data. Pengoptimalan ini membentuk apa yang sekarang dikenal sebagai technical SEO, dan meskipun diperlukan, ini hanyalah sebagian kecil dari strategi SEO yang lengkap.

Apakah technical SEO memerlukan skill Coding?

Tidak wajib, SEO biasanya tidak memerlukan banyak coding secara langsung. Kamu benar-benar dapat melakukan pekerjaan SEO dengan baik tanpa menyentuh kode. Namun jawaban yang lebih panjang adalah ya, pemahaman yang baik tentang cara kerja pemrograman, atau bahkan kemampuan untuk melakukan sedikit pengkodean sendiri, selalu merupakan keterampilan yang berguna untuk dimiliki.

Baca Juga : Apa Itu Local SEO? Inilah Strategi Mengoptimalkannya