8 min read

Apa itu Sitemap? Fungsi dan Cara Membuatnya di Website

Sitemap adalah file atau halaman yang didalamnya berisi daftar URL semua halaman penting pada website. Ketahui perannya dan kenapa sitemap PENTING!!
Apa itu Sitemap? Fungsi dan Cara Membuatnya di Website
Apa itu Sitemap? Fungsi dan Cara Membuatnya di Website

Website tidak melulu tentang tampilan memukau dan konten menarik, ada aspek teknis juga yang mendukungnya. Yap, elemen penting itu adalah sitemap.

Saat membuat website, memang dua hal utama yang menjadi perhatian jelas web hosting dan domain. Tapi pada saat website akan online, tentu aspek teknis juga tidak serta merta bisa diabaikan.

Sitemap menjadi bagian krusial karena berperan sebagai peta dari sebuah web. Kalau ingin website kamu memperoleh posisi tinggi di SERP, salah satu aspek yang punya kontribusi pada strategi SEO kamu adalah sitemap.

Nah, maka dari itu mari kita bahas apa itu sitemap, fungsi dan kontribusinya bagi website kamu dari segi SEO. Juga tidak lupa cara membuat sitemap supaya struktur website kamu rapi dan disukai search engine. Yuk langsung saja!

Apa itu Sitemap?

Sitemap adalah file atau halaman yang didalamnya berisi daftar URL semua halaman penting pada website.

Ada 2 jenis Sitemap yang umumnya dijumpai, yaitu XML sitemap dan HTML sitemap.

Sitemap berguna untuk membantu mesin pencari seperti Google dan juga pengunjung website dalam menemukan halaman yang dicari dengan lebih mudah.

Apa Fungsi Sitemap bagi Website?

Ada beberapa fungsi yang membuat sitemap perlu mendapat perhatian. Menurut wordstream.com berikut beberapa fungsi sitemap bagi website:

Membantu crawling dan indexing dengan lebih cepat

Sitemap sangat penting bagi mesin pencari karena membantu dalam menemukan dan memahami struktur website dengan lebih baik.

Kamu bisa memasukkan semua halaman penting dan metadata-nya ke sitemap, dengan begitu bot dari mesin pencari akan mudah merayapi dan mengindeks halaman penting tersebut.

Dengan begitu, konten baru atau yang diperbarui dapat segera ditemukan mesin pencari dengan lebih cepat, dampaknya dapat meningkatkan SEO. 

Memastikan halaman yang penting bekerja secara optimal

Sitemap juga membantu kamu dalam memastikan website kamu memiliki kinerja yang baik.

Misalnya pada saat kamu memperbarui suatu halaman tapi Google belum meng-crawl-nya lagi, perubahan yang dilakukan tersebut mungkin tidak langsung terlihat pada halaman hasil mesin pencari.

Dengan adanya sitemap, proses crawling dan indexing akan berjalan secara optimal sehingga pengunjung dapat segera melihat versi terupdate dari halaman tersebut.

Membantu mesin pencari menemukan orphaned page

Search engine seperti Google dapat menemukan halaman website dengan cara mengikuti link yang ditemukan selama proses crawling.

Mesin pencari juga dapat menemukan orphaned page atau yang biasa dikenal halaman yang tidak mempunyai internal link yang membuatnya sulit ditemukan oleh mesin pencari.

Kamu bisa memasukkan halaman tersebut ke sitemap, dengan begitu mesin telusur akan lebih mudah menemukan dan mengindeksnya.

Membantu Google membedakan halaman duplikat

Metrik yang dapat berdampak negatif pada SEO adalah konten duplikat, tapi sitemap bisa membantu mesin pencari dalam membedakan konten duplikat pada website.

Untuk menghindari konten duplikat kamu dapat menyertakan canonical URL (versi halaman yang representatif) ke sitemap, dengan begitu mesin telusur dapat membedakan halaman mana yang harus mendapatkan prioritas indeks dan peringkat.

Apakah Website Wajib Memiliki Sitemap?

Memang bukan suatu keharusan bagi semua website harus punya sitemap, tapi setelah kamu kamu tahu fungsi dan peranan sitemap, masak iya tidak kamu manfaatkan. 

Berikut alasan kenapa sitemap sangat berguna:

  • Website besar: Jika kamu memiliki website yang sudah memiliki banyak postingan, kamu dapat memanfaatkan sitemap untuk memberi tahu mesin pencari kalau struktur web kamu jelas dan teratur, dengan begitu crawler akan mudah menemukan dan mengindeksnya.
  • Website dengan struktur kompleks: Jika website kamu memiliki struktur navigasi yang cukup rumit dan berisi berbagai jenis konten, sitemap bisa bantu kamu untuk memastikan semua bagian website mudah diakses oleh mesin pencari ataupun pengunjung.
  • Website baru: Jika website kamu masih baru biasanya masih sulit untuk diindeks. Dalam hal ini peran sitemap sangat penting, dimana mungkin belum banyak link mengarah ke website kamu. Disinilah peran sitemap akan membantu mempercepat visibilitas dan pengindeksan.
  • Website dengan konten dinamis: Jika konten website kamu sering berubah-ubah, sitemap akan memberi informasi pada mesin pencari untuk mengidentifikasi dan merayapi konten baru kamu dengan lebih cepat.

Bagaimana Cara Membuat Sitemap?

Kamu bisa membuat sitemap secara manual atau menggunakan generator, langkah pertama yang harus kamu lakukan untuk membuat sitemap adalah dengan menentukan dulu tata letak jalur website kamu. Semakin ringkas struktur website, maka makin mudah juga bagi crawler dalam menentukan peringkat di SERP.

Contohnya, jika ada halaman yang harus tiga kali klik dari halaman root akan lebih sulit untuk search engine memberikan peringkat. Maka, sebagian besar pakar SEO akan menyarankan supaya kamu membuat sitemap dengan struktur yang sesederhana mungkin.

Coba lihat contohnya dari struktur sitemap website di bawah ini.

Contoh Struktur Sitemap Website
Contoh Struktur Sitemap Website

Dari contoh diatas hanya ada tiga tingkatan dalam sitemap. Semakin ke atas maka halaman akan lebih penting dari halaman-halaman yang ada dibawah.

Jika halaman dengan warna kuning tidak ada, maka struktur utama website kamu tetap sama. Tapi, jika halaman warna biru tidak ada, maka bagian-bagian yang berwarna kuning akan berantakan.

Contoh Sitemap

Contoh sitemap pastinya harus kamu tahu dan sering dijumpai adalah XML sitemap dan HTML sitemap.

XML Sitemap

XML sitemap adalah file yang ditulis dalam format XML (eXtensible Markup Language) yang mencantumkan URL (alamat web) dari suatu halaman web beserta metadata tambahannya. 

XML sitemap dapat menampilkan informasi seperti tanggal perubahan terakhir pada setiap halaman, seberapa sering perubahan halaman dilakukan, dan tingkatan seberapa penting suatu halaman dibandingkan halaman lain. 

XML sitemap bertugas untuk membantu crawler mesin pencari untuk memahami struktur dan hierarki konten website, dan XML sitemap umumnya dikirim ke mesin pencari lewat webmaster tools atau dapat juga disertakan dalam filerobots.txt website.

Di bawah ini adalah contoh XML sitemap milik website Zenian Army:

Contoh XML sitemap milik website Zenian Army

HTML Sitemap

HTML sitemap adalah website yang mencantumkan link-link penting menuju secara hierarkis atau kategorikal. 

Jika XML sitemap ditujukan untuk mesin pencari, HTML sitemap ini ditujukan untuk pengunjung website. HTML sitemap  harus punya struktur navigasi yang ramah pengguna karena tujuannya membantu pengunjung menemukan informasi yang mereka butuhkan dengan lebih mudah.

HTML sitemap sering kamu temui di footer atau sidebar website agar mudah diakses, dan biasa berupa daftar sederhanaseperti judul dan subjudul yang menarik secara visual.

Contoh HTML sitemap dapat juga dilihat di footer website Dialocal:

Contoh XML sitemap milik website Dialocal

Cara Membuat Sitemap secara Manual

Jika kamu menguasai HTML, kamu bisa buat sitemap sendiri secara manual. Karena XML merupakan bahasa markup, jadi buat kamu seharusnya tidak akan menjumpai masalah.

Prosesnya cukup sederhana: kamu cukup buat file teks dengan ekstensi .xml, kemudian masukkan kodenya. Berikut contoh tampilan sederhananya:

💡
< ?xml version=” 1.0 encoding=”UTF- 8 ? >
< urlset xmlns="contoh. com > _
< url >
< loc > http://www.example.com/ </loc>
< lastmod > 2005 - 01 - 01 < /lastmod >
< changefreq > bulanan < /changefreq >
< prioritas > 0,8 < /prioritas >
< /url >
< /urlset >

Setelah selesai, silahkan validasi sitemap XML kamu dengan menggunakan sitemap validator. Ini penting dilakukan karena jika kamu mengirimkan sitemap yang tidak valid, semua akan sia-sia upaya optimasi yang kamu lakukan.

Cara Membuat Sitemap secara Otomatis

Jika kamu merasa belum punya skill atau tidak punya waktu membuat sitemap secara manual, kamu bisa menggunakan generator sitemap online yang bisa kamu gunakan kapan saja.

Beberapa sitemap generator yang bisa kamu gunakan adalah.

  • Yoast: Jika kamu penguna wordpress, kamu akan sangat terbantu dengan plugin ini yang bisa bantu kamu membuat sitemap secara gratis.
  • XML-Sitemaps.com: Tool ini menawarkan paket berbayar dan gratis yang bisa kamu pilih sesuai kebutuhan.
  • Screaming Frog: Jika kamu seorang SEO specialist kamu pasti tahu Screaming Frog karena dapat membantu kamu membuat sitemap XML dan image XML.
  • Slickplan: Slickplan memberikan prencanaan sitemap visual yang memudahkan kamu dalam membuat sitemap teks, XML, atau vektor. Slickplan ini dapat sebenarnya tool berbayar, tapi kamu bisa coba trial-nya selama 30 hari.
  • Dynomapper: Ini sama seperti Slickplan yang merupakan alat perencanaan sitemap visual berbayar, tapi juga menawarkan uji coba gratis.

Dengan beberapa generator ini, kamu cukup memasukkan URL website kamu kemudian akan dibuatkan sitemap secara otomatis. Jika kamu ingin membuat sitemap di wordpress, kamu akan sangat terbantu dengan berbagai plugin seperti Yoast SEO dan banyak plugin lainnya.

Cara Submit Sitemap

Setelah kamu berhasil membuat sitemap, kamu harus mengirimkannya (submit) ke mesin pencari yang kamu pilih. Pertama kamu harus upload sitemap ke website, lalu kamu akan mendapat URL sitemap.

Yang wajib kamu lakukan adalah submit sitemap ke Google karena ini adalah search engine terbesar saat ini, Kamu bisa mendaftarkannya ke Google Search Console. Setelah kamu membuat akun, klik Sitemap pada menu di sebelah kiri, lalu di bagian Add New Sitemap, upload file yang sudah kamu buat dan klik Submit.

Kalau juga mau submit ke Bing, kamu bisa gunakan Tool Webmaster Bing. Pertama kamu harus buat akun jika kamu belum punya, buka My Site, kemudian klik My Site Configuration di menu sebelah kiri. Kemudian, klik Sitemap dan cukup tambahkan URL yang sudah kamu buat di kolom yang relevan. Klik Submit, lalu selesai!

Ada juga mesin pencari yang tidak perlu submit sitemap seperti DuckDuckGo. DuckDuckGo mengacu pada Bing dan Google untuk pencariannya, jadi asalkan kamu submit ke Google atau Bing, sitemap kamu akan secara otomatis dikirim juga ke DuckDuckGo.

Penutup

Sitemap adalah bagian bisa dibilang penting demi website yang optimal.

Sitemap dengan struktur yang benar akan dapat memaksimalkan upaya SEO kamu.

Navigasi yang mudah bagi pengunjung akan membuat penunjung kamu nyaman berada di website kamu.

Terima kasih sudah membaca, dan selamat mencoba!

Jika kamu memiliki kesulitan, kamu bisa gabung dan diskusi bareng di grup Telegram Zenian Army! Kamu bisa tanya-tanya atau diskusi lebih lanjut mengenai sitemap atau topik seputar SEO & SEM bareng temen-temen lainnya.

FAQ (Frequently Asked Question)

Bagaimana cara mengecek apakah website memiliki sitemap?

Kamu bisa mengecek sitemap dengan beberapa cara. Menurut Semrush.com, ada 3 cara untuk mengecek sitemap suatu website, yaitu:

Pemeriksaan Manual

  • Kamu bisa akses sitemap kamu secara langsung dengan menambahkan "/sitemap.xml" ke domain website kamu, seperti "https://domainkamu.com/sitemap.xml".
  • Jika website menggunakan WordPress dan plugin Yoast SEO, website kamu mungkin akan mengarahkan pengguna ke indeks sitemap, yang terletak di "/sitemap_index.xml".
  • Daftar semua sitemap yang terkait dapat kamu buka indeks sitemap, dan silahkan klik link sitemap yang kamu diinginkan.

Search Operator

  • Search operator adalah frasa atau simbol yang dapat kamu tambahkan saat melakukan pencarian, contohnya adalah: "site:domainkamu.com fitetype:xml", "site:domainkamu.com inurl:sitemap", dan "site: domainkamu.com intitle: sitemap"
  • Ganti "domainkamu.com" dengan alamat website sebenarnya, kemudian masukkan ke dalam mesin pencari seperti Google, Bing, atau Yahoo.
  • Hasil pencarian akan menampilkan lokasi sitemap website jika ada dan telah diindeks oleh mesin pencari.

Google Search Console

  • Kamu bisa menggunakan Google Search Console, cari pada laporan "sitemap" di bagian "Indexing" di menu sebelah kiri.
  • Cari bagian "Submitted sitemap", yang berisi daftar URL untuk setiap sitemap XML yang dikirimkan.
  • Jika sitemap telah dikirimkan sebelumnya ke Google Search Console, URL-nya akan tercantum di sana.